Home » » Otak Einstein

Otak Einstein

Written By Unknown on Minggu, 25 November 2012 | 01.32



Metrotvnews.com, Washington:
Ketika Albert Einstein meninggal pada 1955, Thomas Harvey mengambil otak ilmuwan tersebut dan menyimpannya. Ahli patologi itu mengiris ratusan bagian tipis jaringan otak Einstein untuk diperiksa dengan mikroskop. Ia juga juga memotret 14 foto otak sang jenius tersebut dari beberapa sudut.

Harvey telah mempresentasikan sebagian penelitiannya, namun tetap merahasiakan foto yang telah diambilnya karena ingin menulis buku tentang otak fisikawan tersebut. Tetapi dia meninggal sebelum bukunya selesai.

Foto-foto tersebut tetap tersembunyi selama beberapa puluh tahun. Pada 2010, keluarga Harvey akhirnya menyumbangkan foto tersebut ke National Museum of Health and Medicine di Washington D.C. Kemudian tim Falk mulai menganalisis foto-foto otak Einstein itu pada 2011.

Tim Falk menemukan, bahwa secara keseluruhan otak Einstein memiliki lipatan yang jauh lebih rumit di bagian celebral cortex. Bagian tersebut merupakan materi berwarna abu-abu pada permukaan otak dan berperan untuk pikiran sadar. Secara umum, materi abu-abu yang lebih tebal berhubungan dengan IQ yang lebih tinggi.

Pola lipatan luar biasa itulah yang dapat membantu menjelaskan mengapa Eisntein begitu jenius. Hasil penelitian tim Falk itu telah diterbitkan dalam jurnal `Brain` yang terbit 16 November lalu.

Secara khusus, lobus frontalis, daerah yang berhubungan dengan pemikiran abstrak dan perencanaan, memiliki lipatan yang tidak biasa dan rumit, seperti yang dinyatakan dalam sebuah analisis.

"Bagian otak tersebut adalah bagian yang sangat canggih dari otak manusia. Dan otak Einstein sangat luar biasa," kata seorang antropolog di Florida State University, Dean Falk.

Prefrontal cortex, yang memainkan peranan  penting untuk pemikiran abstrak, membuat prediksi dan berencana, juga memiliki pola lipatan yang luar biasa rumit pada otak Einstein. Selain itu, lobus oksipitalis dari otak Einstein, yang melakukan proses visual, menunjukkan lipatan tambahan.

Lobus parietalis bagian kanan dan kiri pada otak Einstein juga tampak sangat asimetris, ungkap Falk. Tidak jelas hubungan antara bagian tersebut dan kejeniusan Einstein, tapi bagian otak tersebut adalah kunci untuk tugas-tugas spasial dan penalaran matematika, tambah Falk.

"Entah itu alami atau dipupuk. Ia lahir dengan otak yang sangat baik, dan dia memiliki berbagai pengalaman yang memungkinkan dia untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya," jelas Dean Falk.

Tapi sebagian besar kemampuan baku Einstein mungkin didapatnya secara alami bukan dari hasil kerja kerasnya seumur hidup, kata Sandra Witelson, dari Michael G. De Groot School of Medicine at McMasters University yang telah melakukan penelitian di masa lalu mengenai otak Einstein. Pada 1999, karyanya mengungkapkan bahwa lobus parietalis bagian kanan Einstein memiliki lipatan ekstra, yang didapatkan dari gen orangtuanya atau terjadi ketika Einstein masih dalam kandungan.

“Otak tersebut berbeda bukan sekadar dari ukuran yang lebih besar atau kecil, namun juga polanya. Anatomi otaknya sangat unik jika dibandingkan dengan setiap foto atau gambaran otak manusia yang pernah ada,” ungkap Witselon.

Albert Einstein merupakan fisikawan yang paling terkenal dari abad ke-20. Teori terobosannya mengenai relativitas umum menjelaskan bagaimana cahaya membelok karena lipatan ruang dan waktu. Einstein meninggal pada usia 76 tahun. (LiveScience/Wtr4)
Share this article :

1 komentar:

Berkomentarlah dengan kata-kata yang baik dan sopan :)

Recent Post

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Breaking The Gravity - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger